BAB 1 SURAH AL-BALAD

Memahami Surat Al-Balad (البلد)

PERTEMUAN 1

Arti dan Terjemah Ringkas
Al-Balad artinya "Negeri" atau "Kota", merujuk pada kota Makkah yang mulia.
Allah bersumpah atas negeri Makkah dan menegaskan bahwa hidup manusia penuh perjuangan dan ujian.

Inti Kandungan Surat Al-Balad

Surat ini mengajarkan bahwa:
1. Setiap manusia diciptakan untuk berjuang – kehidupan selalu disertai tantangan.
2. Manusia diberi potensi dan pilihan hidup – seperti akal, mata, mulut, dan dua jalan (kebaikan atau kejahatan).
3. Manusia terbaik adalah yang peduli pada sesama – contohnya membebaskan budak dan memberi makan fakir miskin.
4. Orang beriman akan berada di golongan kanan – yakni golongan yang beruntung dan selamat di akhirat.
5. Orang kafir akan berada di golongan kiri – yaitu golongan yang celaka dan mendapat azab.

Kesimpulan

Surat Al-Balad mengajarkan nilai perjuangan hidup, pentingnya menggunakan potensi untuk memilih kebaikan, dan keutamaan membantu sesama. Surat ini juga membedakan antara nasib akhir orang yang beriman dan orang yang ingkar.

PERTEMUAN 2

Teks Surah Al-Balad (20 Ayat)

Penjelasan Istilah

1. Hafal (حفظ) : Menyimpan bacaan Surah Al-Balad di luar kepala tanpa kesalahan

2. Makharijul Huruf (مخارج الحروف) : Tempat keluarnya huruf dari mulut atau tenggorokan

3. Tajwid (تجويد) : Hukum atau aturan dalam membaca Al-Qur’an dengan benar

4. Fasih (فصيح) : Lancar dan tepat pelafalan setiap huruf dan kata

5. Tartil (ترتيل) : Membaca dengan pelan, jelas, dan tenang sesuai perintah dalam Al-Qur’an 

Teks Arab dan Terjemahan Bahasa Indonesia

لَا أُقْسِمُ بِهَٰذَا ٱلْبَلَدِ

1. Aku bersumpah dengan negeri ini (Makkah),

وَأَنتَ حِلٌّۭ بِهَٰذَا ٱلْبَلَدِ

2. dan engkau (Muhammad) berada di negeri ini dengan bebas.

وَوَالِدٍۢ وَمَا وَلَدَ

3. dan demi (ayah) dan anaknya (keturunannya).

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ فِى كَبَدٍۢ

4. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam susah payah.

أَيَحْسَبُ أَن لَّن يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌۭ

5. Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya?

يَقُولُ أَهْلَكْتُ مَالًۭا لُّبَدًا

6. Dia berkata, "Aku telah menghabiskan harta yang banyak."

أَيَحْسَبُ أَن لَّمْ يَرَهُۥٓ أَحَدٌۭ

7. Apakah dia mengira bahwa tidak ada yang melihatnya?

أَلَمْ نَجْعَل لَّهُۥ عَيْنَيْنِ

8. Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua mata,

وَلِسَانًۭا وَشَفَتَيْنِ

9. dan lidah serta dua bibir,

وَهَدَيْنَـٰهُ ٱلنَّجْدَيْنِ

10. dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebaikan dan keburukan)?

فَلَا ٱقْتَحَمَ ٱلْعَقَبَةَ

11. Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar.

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْعَقَبَةُ

12. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?

فَكُّ رَقَبَةٍۢ

13. (Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,

أَوْ إِطْعَـٰمٌۭ فِى يَوْمٍۢ ذِى مَسْغَبَةٍۢ

14. atau memberi makan pada hari kelaparan,

يَتِيمًۭا ذَا مَقْرَبَةٍ

15. (yaitu) kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat,

أَوْ مِسْكِينًۭا ذَا مَتْرَبَةٍۢ

16. atau kepada orang miskin yang sangat papa.

ثُمَّ كَانَ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْمَرْحَمَةِ

17. Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman, saling berpesan dalam kesabaran dan saling berpesan dalam kasih sayang.

أُو۟لَـٰٓئِكَ أَصْحَـٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ

18. Mereka itulah golongan kanan (yang berbahagia).

وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَـٰتِنَا هُمْ أَصْحَـٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ

19. Adapun orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Kami, mereka itulah golongan kiri (yang celaka).

عَلَيْهِمْ نَارٌۭ مُّؤْصَدَةٌۭ

20. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.

MENJELASKAN TAFSIR SEDERHANA SURAH AL-BALAD

Ayat 1–3: "Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekkah), dan kamu (Muhammad) berada di negeri ini, dan demi bapak dan anaknya."

Makna: Allah bersumpah atas kota Mekkah, kota suci yang mulia dan penuh sejarah.

Tujuan sumpah: Menunjukkan pentingnya pesan berikutnya.

"Bapak dan anak" bisa merujuk pada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, atau semua ayah dan anak sebagai simbol perjuangan generasi ke generasi.

Ayat 4: "Sungguh Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah."

Manusia diciptakan dengan kehidupan yang penuh perjuangan, ujian, dan kerja keras dari lahir sampai wafat.

Ayat 5–7: "Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya? Dia mengatakan, ‘Aku telah menghabiskan harta yang banyak.’ Apakah dia mengira bahwa tidak ada yang melihatnya?"

Ada manusia yang sombong dengan harta dan kekuatannya.

Dia merasa bebas berbuat sesuka hati.

Padahal Allah Maha Melihat dan akan menghisab setiap perbuatannya.

Ayat 8–10: "Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua mata, lidah dan dua bibir, dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan?"

Allah memberikan manusia akal dan alat indera.

Allah juga memberikan petunjuk tentang dua jalan: kebaikan dan keburukan.

Manusia diberi kebebasan memilih, tetapi akan dimintai pertanggungjawaban.

Ayat 11–16: "Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar. Tahukah kamu, apakah jalan yang mendaki itu? (Yaitu) melepaskan budak, atau memberi makan pada hari kelaparan, kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir."

Jalan kebaikan sering sulit dilakukan (seperti mendaki gunung).

Kebaikan sejati bukan hanya ritual, tapi juga menolong sesama.

Contoh: membebaskan budak, membantu saat krisis, menyantuni yatim dan fakir miskin.

Ayat 17–18: "Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk kesabaran dan kasih sayang. Mereka itulah golongan kanan."

Orang beriman tidak hanya berbuat baik tapi juga saling mengingatkan dalam kesabaran dan cinta.

Mereka adalah golongan kanan, yaitu orang-orang yang akan selamat di akhirat.

Ayat 19–20: "Adapun orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka golongan kiri. Mereka akan ditutup dengan api yang membara."

Sebaliknya, orang kafir yang mengingkari ayat Allah akan masuk golongan kiri, yaitu penghuni neraka.